Kamis, 18 Juni 2015

Melancong ke Kuala Lumpur dan Phuket Ala Backpacker

Halo guys, long time no write and update.
So, I have to tell you something. Finally setelah lama mimpi bisa jalan2 ke luar negeri, author bisa jalan-jalan abroad walaupun dengan modal minim. Akhirnya setelah mengambil keputusan yang tanpa dipikir masak-masak, kita putusin untuk pergi dengan prinsip ala backpacker yang sebenarnya juga bukan backpacker beneran sih. Yah, tapi bisa dibilang kami backpacker lah *sorry absurd, jadi abaikan*.
Sebenarnya rencana untuk melancong ke negara lain sudah kami putuskan dari tahun lalu, jadi pas kita putusin buat melancong bareng kita mulai hunting tiket pesawat yang promo dan tadaaa kita nemu yang lumayan murah lansgung dari kota asal lagi tanpa perlu transit. Kita beruntung banget bisa dapet tiket murah pulang pergi dengan harga Rp 400.000,-. Bisa dapet harga segini juga banyak pertimbangannya sih, kita terpaksa ambil seminggu disana biar bisa nyesuain harga. Soalnya kita memang sengaja mau ngambil yang tanggal merahnya agak berbaris. Tapi untung deh pas hari pelaksanaan, tanggal segitu pas dan nggak ada schedule yang tabrakan. Maklum kita kan orang sibuk perlu atur schedule *xixixixi*

Setelah tiket pesawat kebeli dan restu orang tua juga bisa kebeli *yang penuh usaha supaya bisa dapet* akhirnya kita jadi berangkat. Hal pertama yang perlu kami lakukan supaya perjalanan ini bisa tewujud adalah memiliki passport. Yup, saya dan teman saya ini belum pernah sama sekali tengok dunia luar dari negeri sendiri. Akhirnya setelah berbagai macam schedule yg harus kami lampaui, kami ambil hari seminggu sebelum tanggal kepergian. Iya, kita mepet buat passport jadi saran buat teman2 yang berencana untuk pergi ke luar negeri, jangan seperti kami yang mepet harinya baru buat passport.
Sebenarnya proses membuat passport sangatlah mudah dan simple. Nggak perlu pake calo cuma buat passport. Kalian cukup bawa fotokopi KK, KTP, Ijazah SMA dan juga bawa yang aslinya untuk ditunjukkin ke petugas. KTP difotokopi di atas kertas lebar jadi nggak perlu digunting sesuai ukuran nanti kalian malah disuruh fotokopi ulang. Setelah itu cukup ikuti prosedur dan kalau kalian datang dari pagi, proses pembuatan passport juga lebih cepat selesai. Kalian bakal diminta membayar proses pembuatan passport ke Bank BNI terdekat. Setelah 3 hari dari pembayaran, kalian udah bisa mengambil passport di loket yang sudah disediakan disana. Info lebih lanjut bisa dilihat disini http://www.imigrasi.go.id/index.php/layanan-publik/paspor-biasa

Hal kedua yang kami lakukan adalah merencanakan kegiatan, memesan hotel dan menghitung biaya selama perjalanan disana. Perencanaan ini sangat penting dan perlu ketelitian. Sebelum kami merencanakan kegiatan, kami harus research dan browsing untuk mencari informasi tentang backpacker di Asia Tenggara. At first, kita cukup bingung mau ambil rute mana untuk dijalani. Setelah berbagai macam saling debat dan sedikit cakaran, akhinya kita sama-sama putusin buat ambil rute Kuala Lumpur-Hatyai-Phuket (Phi-phi Island)-Hatyai-Kuala Lumpur.
Rute ini sebenarnya cukup ribet karena kita harus muter lagi balik ke KL karena tiket pulang kita from KL. Jadi saran buat temen2 yg emang kepengen backpacker, putusin dulu kalian mau kemana baru pesan tiket perjalanan. Jadi kalian nggak perlu ribet untuk muter balik saat kalian dalam perjalanan. Setelah rute disepakati, kita mulai menghitung biaya perjalanan dan menetapkan budget makan selama di sana. Untuk di Malaysia kita sepakati biaya makan 8 Ringgit dan 60 Bath selama di Thailand. Walaupun ternyata ada saatnya kami khilaf *Heheheehe*.
Setelah dihitung-hitung, kami hanya perlu 220 Ringgit dan 3150 Bath selama perjalanan disana, itu juga sudah termasuk biaya makan, ongkos transportasi dan biaya hotel. Kami memang sengaja lebih sering mngambil perjalanan malam agar biaya menginap bisa ditekan sehingga kami lebih sering menghabiskan malam di bis/kereta. Kami hanya menginap 1 malam di Phuket dan 1 malam di KL. Biaya menginap juga jadi lebih murah karena kami mengambil satu kamar yang bisa dibagi bertiga. Untuk mencari hotel yang murah meriah, kalian bisa booking hotel terlebih dahulu di booking.com.  Setelah dihitung-hitung (dengan currency 1 Rupiah = 420 Bath = 3700 Ringgit) maka kami hanya perlu menukar uang Rp 2.500.000,- untuk biaya hidup selama di sana. Cukup murah bukan?
Untuk pengalaman menukar uang, kalian juga harus benar2 menghitung dengan teliti. Kita bisa dapat harga yang murah, karena kita benar-benar mencari tempat pernukaran uang yang lebih merakyat. Pada saat itu, kisaran harga Bath cukup signifikan yaitu 1 Bath nya sama dengan Rp 470 hingga Rp 420. Beruntung auhtor cukup punya pengalaman tempat menukar uang yang bisa dirayu jadi auhtor bisa dapat yang paling murah yaitu Rp 420,-.

Persiapan terakhir sebelum berangkat adalah packing pakaian dan barang. Please bawa yang penting-penting aja. Jangan serumah-rumah kalian angkut, bayar bagasi lumayan mbok. Untuk stok selama 6 hari cukup bawa pakaian 5-8 kaos karena kemungkinan besar kalian nggak punya kesempatan buat mandi/ganti baju kalau selama di perjalanan lain cerita kalau kalian punya kekuatan untuk bisa mandi sikat gigi, boker dan ganti baju dalam 5 menit.


 






menukar uang yang dibutuhkan selama kegiatan disana